Yay!
Akhirnya bisa kesampaian merasakan experience Van Gogh Alive di Jakarta.
Walau sempat ragu karena beberapa waktu lalu viral para pengunjung yang pada kecewa karena pamerannya sepadat pasar malam. Coba kalian cek di TikTok deh Ekspektasi VS Realitanya😂
Katanya sih pada "FOMO", tapi mungkin karena event ini juga pertama kali diadain di Indonesia jadi pastilah animo masyarakat tinggi.
Gue pribadi yang gak paham seni pun penasaran pengen datang, berhubung belum bisa ke Singapore buat liat secara langsung. Alhamdulillah-nya juga, gue bisa merasakan VGA ini dengan kondisi venue yang tidak seramai seperti diberitakan orang-orang.
So, gue mau share beberapa poin penilaian gue pribadi terhadap event ini antara lain:
1. Tiket terlalu mahal
Gue beli tiket yang early bird dengan harga Rp182.400. Harga normal lainnya senilai 200an. Cukup pricey dengan experience yang gue dapat begitu datang ke event ini. Gak usah takut kehabisan tiket, event ini berlangsung cukup lama mulai dari 7 Juli-9 Oktober 2023. Jadi silakan datang dan coba sendiri experience-nya.
2. EO yang kurang profesional
Cobalah mampir ke comment section IG penyelenggara Van Gogh Alive Indonesia isinya mostly komplain orang-orang yang merasa kecewa berat dengan event ini. Menurut cerita netizen, mereka yang hadir di awal-awal pembukaan event ini kecewa karena pamerannya sekacau itu dan crowd control-nya gak berfungsi dengan baik. Beruntung, gue datang di momen yang sudah cukup baik dan terkondisikan. Sepertinya juga panitia sudah evaluasi supaya pengunjung bisa lebih nyaman saat berkunjung.
Oh iya, kita juga bisa bolak balik ke venue-nya selagi tiket masih berlaku di hari yang sama. Kemarin gue dua kali balik ke venue karena masih kurang puas buat foto-foto wkwk, karena mau sholat Ashar dulu, dan ya masih diperbolehkan.
3. Venue yang kurang leluasa
Kalau gue lihat experience orang-orang di VGA Singapore ya memang beda banget sama di Indonesia. Venue yang luas, ada kursi-kursi supaya pengunjung yang datang bisa sesantai itu menikmati experience-nya. Kita kemarin cuma bisa ngemper aja duduk di bawah wkwk.
Van Gogh Alive yang ada di Mall Taman Anggrek ini dibagi jadi sekitar 7 bagian. Secara berurutan terdiri dari venue berupa ilustrasi kamar Van Gogh - instalasi bunga matahari - area biografi Van Gogh - main area immersive experience - area melukis - instalasi lampu-lampu - merchandise. Harapannya sih pengen banget kayak di Singapore, tapi rasanya masih terlalu jauh😂. Jadi jangan terlalu berekspektasi lebih ya.
4. Instalasi yang kurang maksimal bahkan cacat
Soal venue yang gak terlalu besar ya okelah gapapa. Tapi kekecewaan lain yang dirasakan gue dan mungkin pengunjung lainnya adalah beberapa instalasi yang failed banget. Mulai dari poster yang terkelupas sampai area lantai yang kalau diinjek bunyi kretek-kretek😓 Gak tahu deh apa memang begitu konsepnya? Tapi harusnya engga sih dan sebaiknya jadi perbaikan ke depan buat EO-nya.
ProTips!
1. Booking tiket weekdays for better experience! Kalau weekend bisa dipastikan akan jauh jauh jauh lebih ramai.
Oke sekian pengalaman gue selama menjelajah Van Gogh Alive Jakarta. Kalau kata Jisoo not bad but not good. Masih cukup worth it kok. Hanya saja gue cuma bisa kasih 7/10👌 Silakan datang dan bagikan cerita kalian di kolom komentar di bawah ya!
Teteeep... Manifesting semoga suatu saat bisa punya kesempatan bisa langsung datang ke Van Gogh The Immersive Experience, minimal di Singapore, hehe!
0 comments